Berita Produk Sekretariat Registrasi Konsul

Ada Apa Dengan Agus Tahu Telor?

MALANG. AGUS.OR.ID. Sore itu, pria dengan nama lengkap Agus Lestari ini bersiap dengan lapaknya yang diberi nama “Lestari Tahu Telor”. Lokasi lapak di Seberang Masjid UMM III /samping BRI KCP/ Depan Perum BCT Tlogomas Kota Malang sangat mudah ditemukan. Salah satunya dengan tanda banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang antri makan malam bergizi.

Tahu telor adalah makanan khas Malang yang terdiri dari tahu dan telur goreng, dengan sumber karbohidrat dari lontong atau nasi, dilengkapi dengan sayur taoge, kemudian disiram dengan bumbu kacang bercampur kecap. Rahasia kesuksesannya terletak pada rasa bumbu yang lezat dan beda dengan makanan sejenis lain.

Tingkat kepedasan bumbu dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan, sebab untuk setiap pelanggan, bumbu segar langsung dibuat. Hal ini menyebabkan Lestari Tahu Telor bisa diterima berbagai kalangan. Lihat saja, sedikit lebih larut, usaha dagang Agus Lestari tidak hanya diserbu mahasiswa dan mahasiswi. Para pekerja, ibu hamil, anak-anak, dan lainnya tidak mau ketinggalan.

Agus Lestari sampai tahun 2003 adalah pekerja di sebuah perusahaan di Bumiaji, kota Batu. Namun ia mengalami PHK. Berikutnya, ia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe di UMM selama 4 tahun. Setelah anak pertama lahir dan tumbuh dewasa, banyak kebutuhan bertambah. Atas dorongan Saudara untuk berwira usaha, maka ia mulai berjualan tahu telor di awal tahun 2008, dan berlanjut hingga sekarang.

Suami dari Lilik Suliyati ini tetap bersemangat, meskipun hingga sekarang masih bersifat pedagang kaki lima yang harus ‘ngemper’ berjualan dengan sistem sewa.

Ayah dari Fatkhul Dhiya’ulhaqillah (16 tahun) dan Ni’mahtus Sa’diyyah (7 tahun) ini berharap suatu saat bisa memiliki tempat usaha milik pribadi yang permanen.

Lestari Tahu Telor buka pukul 17.00-23.00 WIB.

BACA JUGA:  aS Delive : Harga Kaki 5 Rasa Bintang 5

Jadi, untuk ‘dulur-dulur’ AABI dari manapun, kalau sedang berkunjung ke kota Malang, ‘monggo pinarak’.

Menikmati tahu telor dalam dinginnya kota Malang, didampingi segelas teh panas dan sedulur AABI yang ramah ini, pasti menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Brotherhood in harmony.

Penulis : Gus Dewi

Team Support Agus Agus Bersaudara Indonesia Siap Membantu Anda, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami