Berita Produk Sekretariat Registrasi Konsul

Petungkriyono, Pesona Menawan Dibalik Hutan Lindung

Oleh : Gus Nug, Pekalongan

IMG 20210905 081602
Gerbang Petungkriyono National Nature Heritage

Sebuah wilayah kecamatan ujung selatan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara. Di kutip dari Wikipeda, luas wilayah Kecamatan Petungkriono adalah 7.358,52 ha yang sebagian besar merupakan hutan lindung seluas 5.189,51 ha dengan ketinggian antara 600-2100 Mdpl.

Dari pusat Kota Pekalongan, untuk mencapai wilayah ini harus menempuh perjalanan kurang lebih 34km dengan kondisi jalan mulus beraspal hotmix, berkelok-kelok, beberapa tanjakan dengan kemiringan cukup tajam, dan relatif sempit pada bagian-bagian tertentu. Jika mengendari mobil, sangat diperlukan ketrampilan mengemudi yang baik. Paling asyik jika bisa touring ramai-ramai mengendarai sepeda motor.

Namun jangan khawatir, disana juga sudah ada angkutan umum yang siap mengantarkan para wisatawan menembus rimbun dan eksotisnya hutan lindung Petungkriyo, Doplak namanya. Mungkin terdengar asing ya ? Doplak adalah sebutan masyarakat Pekalongan untuk kendaraan bak terbuka yang  biasanya menggunakan mobil Mitsubishi L-300.

Petungkriyono Foto Dari @riyan bk e1456115971790
Foto @riyan_bk

Ketika sudah memasuki dan membelah belantara Petungkriyono, wisatawan langsung disambut suara khas Owa Jawa yang saling bersautan. Ya, Owa Jawa adalah salah satu spesies hewan penghuni hutan Petungkriyono. Beberapa hewan langka lainnya adalah burung Enggang, Elang Jawa, dan Macan Tutul. Meski tidak sebanyak Owa Jawa, konon Macan Tutul masih sering terlihat dibeberapa ruang terbuka, termasuk berkeliaran di jalan raya, terutama malam hari.

Dibalik rimbunnya hutan, Petungkriyono menyimpan pesona alam yang sungguh menawan. Air terjun yang terus mengalir sepanjang musim tidak terbilang jumlahnya. Aliran sungai dengan airnya yang jernih dan batu-batu yang besar, juga sudah banyak dikelola sebagai tempat wisata yang menarik. Telaga dan beberapa taman hutan melengkapi wisata yang berada di wilayah Petungkriyono. Belum lagi terus bermunculannya kafe-kafe dengan suasana hutan alami, menambah daerah ini memang patut dan layak untuk diexplore

  • Curug Bajing
BACA JUGA:  AABI DAC Malang Raya Pererat Persaudaraan

Satu dari beberpa tempat fenomenal yang viral. Dari pusat kota kecamatan Petungkriyono, tempat ini masih harus ditempuh kurang lebih 6,8km dengan ruas jalan semakin sempit. Obyek wisata yang terletak di desa Telogopakis  ini telah dikelola dengan baik dan memiliki berbagai fasilitas penunjang.

IMG 20210117 WA0118

Tiket masuk sangat murah, Rp 5000 saja per orang. Sewa parkir sepeda motor Rp 2000, sedangkan mobil Rp 3000. Area parkir sangat luas dengan dilengkapi taman-taman yang cukup asri. Tersedia juga beberapa spot foto yang cukup menarik.

Untuk mencapai lokasi curug harus dilakukan dengan berjalan kaki kurang lebih 300 m. Kondisi jalan dari tempat parkir menuju air terjun sebagian besar sudah diberi batu pecah yang ditata cukup rapi, termasuk dibeberpa titik undak-undakan. Pemandangan menakjubkan Curug Bajing sudah dapat dinikmati dari kejauhan. Suasana gemricik air yang jatuh dari ketinggian 70 meter itupun sudah terdengar mengiringi perjalan kita, semakin dekat semakin syahdu.

Beberpa warung dan kafe untuk sekedar beristirahat dan menikmati kopi khas Petungkriyono melengkapi fasilitas di tempat ini.

Youtube : Nug Aguih
  • Black Canyon

Tempat wisata yang satu ini bisa dibilang asyik. Susana cukup  ramai pengunjung. Maklum, banyak spot menawan , fasilitas  cukup lengkap, pokoknya gak akan kecewa deh. Kedung indah berundak, mengalir air sejuk diantara bebatuan yang begitu jernih. Tebing tinggi batu hitam dikedua sisi kedung menambah pesona keindahan alam.

IMG 20210601 104619

Obyek wisata yang juga dinamakan Kedung Sipingit ini berada di desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Jika berangkat melalui Kecamatan Doro, letak obyek wisata ini jauh sebelum masuk Kota Kecamatan Petungkriyono, tidak jauh setelah melewati Curug Sibedug.

Baru memasuki area parkir yang cukup luas, kita sudah disambut hamparan hijau persawahan yang membentuk undakan dengan latar belakang hutan lindung Petungkriyono. Beberapa spot foto menarik tersedia diarea ini, tempat yang juga diperuntukkan untuk memasang tenda bagi wisatawan yang ingin bermalam (camping area).

BACA JUGA:  AABI DAC Tulungagung Bedah Rumah Lintas Komunitas Dan Warga
Camp Area Black Canyon 768x512 1
Foto @mc.menank

Setelah membayar tiket Rp 5000/orang dan sewa baju pelampung Rp 10.000, dilanjutkan jalan kaki yang tidak terlalu jauh menuju sungai. Fasilatas jalan dan undakan dengan batu yang tertata rapi. Untuk menuju kedung-kedungnya yang indah, kita masih harus menyusuri tepian sungai Welo yang berbatu. Ada dua kedung favorit para wisatawan bermain air, masing-masing dengan kedalaman 5m dan 7m dalam keadaan musim hujan.

Youtube : Nug Aguih

Puas bermain air, rehat sejenak ngopi-ngopi untuk melanjutkan explore Kawasan Ekowita Petungkriyono lainnya.

  • Welo Asri

Welo Asri  dapat kita jumpai tidak jauh dari lokasi Black Canyon dan masih dialiran sungai Welo yang jernih dan segar. Namun sedikit berbeda, batu-batuan di Welo Asri tidak lagi dominan hitam seperti yang ada di Kedung Sipingit, atau Black Canyon.

IMG 20210728 230257
AABI DAC Pekalongan Raya
IMG 20210117 WA0099
Tiket Masuk Welo Asri
Foto : istagram.com/nesamitiani

Berbagai fasiltas yang cukup memantang ada di obyek wisata ini, antara lain River Tubing, River Tracking, dan Body Rafting.

  • Curug Sibedug

Satu diantara banyak curug yang ada di kawasan ini, dan paling mudah untuk dijangkau. Letak air terjun dengan ketinggian sekitar 20m ini berada persis di tepi jalan desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Biasanya wisatawan berhenti di lokasi ini sekedar istirahat sambal menikmati kopi khas Petungkriyono di warung sekitar curug. Area parkir sangat sempit, mobilpun harus parkir di pinggir jalan.

  • Telaga Sigebyar Mangunan.

Telaga seluas 8 hektar ini berada di Dukuh Mangunan, Desa Tlogohendro, Kecamatan Petungkriyono, dengan ketinggian 1500 mdpl dibawah pengunungan Kendeng.

Hamparan luas air pegunungan yang jernih terlihat semakin indah dan eksotis saat kabut tebal yang kian memudar, lengkap dengan suara dan pemandangan Elang Jawa yang terlihat terbang memutari telaga.

YDXJ0323 1
YDXJ0349 3

Dikutip dari Detik.com, menurut Kaslam, Kepala Desa Telogohendro, sebelum dibuka bagi wisatawan, telaga ini merupakan tempat yang digunakan warga masyarakat setempat untuk acara ritual budaya, yaitu Nyadran. Setiap tiga tahun sekali dilakukan penyembelihan sapi bule.

BACA JUGA:  AABI DAC Sragen Peduli Air Bersih bagi Masyarakat
  • Curug Banteng

Curug ini berada di Desa Simego, Kecamatan Petungkriyono dengan ketinggian kurang lebih 1800 mdpl, berada tepat diatas Curug Muncar lereng Gunung Rogojembangan sisi sebelah barat. Akses jalan menuju ke desa ini masih sangat sulit dan medannya sangat ekstrem.

Photo Curug Banteng Petungkriyono Pekalongan by instagram @ekoedyhandoko
Curug Banteng Petungkriyono Pekalongan by instagram @ekoedyhandoko.jpg
  • Alas Petung

Taman hutan yang berlokasi diantara Welo Asri dan Black Canyon. Tempat ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati kopi hangat ditepi aliran sungai Welo dengan air jernih tanpa harus berjalan jauh untuk mencapainya. Anda cukup masuk area, langsung parkir dipinggir aliran sungai. Disini juga sudah tersedia sarana toilet untuk para pengemar camping.  

Youtube : Nug Aguih

Obyek Wisata Lainnya

Masih banyak obyek wisata lainnya yang belum sempat kami explore langsung di daerah yang juga dikenal Kawasan Wisata 1001 Air Terjun ini.  Obyek wisata tersebut tidak kalah menariknya, seperti Curug Muncar, Curug Lawe, Puncak Tugu, Highland Karang Srity, dan beberapa taman hutan yang mulai banyak bermunculan. Dibalik lebatnya hutan lindung, alam Petungkriyono memang benar-benar mempesona. (GusNug)

Team Support Agus Agus Bersaudara Indonesia Siap Membantu Anda, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami