Berita Produk Sekretariat Registrasi Konsul

DILEMA

“DILEMA”

Oleh: Agus Beken

Malang, 28 Agustus 2017

Ada yg bertanya padaku tentang AABI, sebelum menjawab, aku sempat ragu, aku ini PENDIRI bukan, SENIOR juga bukan… biarlah aku jawab aja, sesuai kemampuan & apa yang aku tahu.

Si Agus : “Kang, untuk mendirikan atau membentuk Cabang AABI itu perlu modal nggak ?”

(Orang baru, pasti belum kenal istilah “DAC”)

Aku jawab : ” Perlu !”

Si Agus : “Waduh, kalau gitu gak jadi dech !”

Aku hanya penjual mie keliling ..

(Si Agus berusaha kasih penekanan, bahwa dia hanya orang kecil )

Aku balik bertanya :

“Sampean di dukung istri apa enggak ?”

Si Agus terdiam, belum bisa kasih jawaban,

Mungkin dia gak nyangka dengan pertanyaanku.. dan tentunya belum siap dengan jawabannya..

Mungkin belum pernah omong2 tentang komunitas ini, mungkin juga dia baru denger / lihat AABI dr FB atau medsos, dan tentunya tahu nomor ku juga dari FB.

Aku yakin istrinya “bukan Agus”.

Aku katakan lagi : Sebenarnya modal utama itu, Dukungan Pasangan.

Aku tambahin lagi japrianku : “Aku juga Pedagang Kecil,  Kang !”

“Jualan koran. (Pembaca yg budiman, ini nyata bkn fiksi)

Berharap jawabanku bisa sedikit membangkitkan semangatnya yang sudah Down Duluan.

Ini bagian dari tehnik, “samakan dulu frekwensi dgn lawan bicara biar nyambung/konek dan ada perasaan senasib, sejalan, seirama.”

Sssstttt…

Padahal aku sendiri dari awal hingga detik ini tanpa dukungan istri. TAPI kenapa aku mesti mensyaratkan dukungan “pasangan”  untuk seorang aguser yg punya niat membesarkan AABI di wilayahnya ?

“Karena aku sayang kalian”

Aku berharap tidak ada cerita : “Retaknya rumah tangga karena aktifitas di AABI”

BACA JUGA:  Petungkriyono, Pesona Menawan Dibalik Hutan Lindung

Lha terus,. …  Agus Beken kok bisa berlanjut di AABI ? (Mungkin sebagian dari kalian ada yg punya uneg2 seperti itu)

Jawabannya : “Aku bisa berlanjut karena Manten Lawas !” Rumah tangga sdh lama..jadi, InsyaAllah pondasi sudah kuat. Hujan badai biasa tak akan menggoyahkan..

Kalaupun istri marah, sudah biasa, lumrah. Setidaknya seorang manten lawas, sudah hafal dengan karakter pasangannya, cara mendinginkan, mengatur tempo, cara menyikapi, cara mengendalikan emosi, cara meninabobokkan, dst…

Poin yg bisa diambil : “setiap perjuangan pasti memerlukan pengorbanan”

(Jangan berharap jadi PAHLAWAN, karena itu hanya sebutan, namun ambillah kesempatan berperan,  karena hal itu yg akan membuat kita bahagia.)

Dilain kesempatan, ada lagi yang bertanya.

Sepertinya aguser baru… agus yg tersenggol saraf keinggintahuannya tentang komunitas ini.

“Apa sih Kang, yang didapat di AABI ?”

Dalam hati aku berguman sendiri, “ini orangg polos banget sih”

Memang aku rasa yang salah itu jamannya, orientasi oang hanya pada hasil, : $ apa yg didapat – dikurangi apa yg dikeluarkan. Sebandingkah pengorbanan dg yg diterima.

Padahal dlm “Kamus Cinta” yg saya anut ; “MEMBERI TANPA HARUS MENERIMA”

Memang sebuah “ajaran” tidak bisa dipaksakan, faham akan masuk bila obyek sudah tercerahkan.

Kembali ke pertanyaan “Apa yg didapat di AABI ?”.

Jawaban saya normatif aja.. “Sampean suka punya saudara banyak ?”

Jawabnya pasti “SUKA”.

“Ya itu yg akan Sampean dapatkan”

Meskipun di DAP sudah jauh berfikir sampai “kesejahteraan anggota” dengan berbagai instrumenya. Tapi yang aku kedepankan ke orang awam, adalah sisi manusiawinya, sisi bathiniyahnya,  sisi sosialnya..

Pernah ditolong saudara kandung ? Pasti pernah.

Pernah ditolong teman Sekolah ? Pasti pernah, cuma tentunya itu teman akrab yang sudah seperti SAUDARA Kandung.

BACA JUGA:  AYO DLEMING REK

Nah…di AABI Ya seperti itu !

“Gak perlu bertanya apa yang akan kita dapat .”

“Sebenarnya kebahagiaan itu, … kalau kita bisa menolong Agus Lain, orang lain,, dan bermanfaat bagi org lain”.

Inspirasi ada dimana-mana asal kita peka utuk menangkapnya..

Jarum jam sdh menunjuk angka 03 ; 30, , aku harus segera sudahin tulisan ini, karena sebentar lagi, Orang2 yang aku sayangi akan segera bangun…

Di Banyuwangi… Ada Abioso, yang dalam beberapa bulan ini mengabdikan hidupnya untuk perkembangan AABI DAC Malang Raya, tanpa pamrih, dinginnya kota Malang yg menusuk tulang tiada menyusutkan niat tulusnya. Jauh dari Orang tercinta, tidak membuat dia “mati gaya”.

“Bagaikan anak ayam yg kehilangan induknya” sebuah pribahasa yang tidak akan pernah singgah dalam kehidupan seorang “Agus ABIOSO“..

…Pribahasa ini hanya berlaku bagi “Anak asuh”nya  (ternak ayam)

#ternyata dlm usia yang masih terbilang muda, tertanam “jiwa2 pengabdian & asih-asuh” pada dirinya. Sungguh Luar biasa….

…dalam sebuah proses, ketidak sempurnaan adalah wajar. Apalagi sebagai manusia.. saya rasa “wajib” adanya.. -fluktuasi emosi, adalah bagian dari pencarian jatidiri….

Selamat Ulang Tahun Saudaraku.. Agus ABIOSO. (25 th)

—————–

“Adikku yg saya Banggakan dan berbahagia di hr ini, aku tahu ragamu masih terlelap dalam buwaian mimpi indah, yang merangkai cerita tentang AABI, aku yakin fisik & fikiranmu lelah karena  aktifitas yang intens di medsos….disela-sela predikatmu sebagai “Mama Super” ,….. Aku faham & hargai semua ini karena, ini adalah caramu yang muaranya adalah “kejayaan AABI”.

Adikku dan untuk semuanya…tidak pernah lelah aku menasihati, “harmonisasi antara keluarga kecil & keluarga besar harus lah kita pertahankan seiring sejalan”

BACA JUGA:  7 Fakta unik tentang kopi. Sempat diharamkan di beberapa negara

Adik ku…disaat kau terjaga, disaat kau ada di dunia nyata lagi.. pasti akan kau baca tulisan rapatek penting ini..Selamat ulang tahun….  “AGUSTINA MAHARANI”

Selamat Ulang tahun Ketua I yang Saya Teladani : Bapak  “AGUS MULIAWAN”

Selamat Ulang Tahun Dulurku yg saya hormati : Ketua DAC Semarang “AGUS SARIYANTO”

Selamat Ulang Tahun Anggota DAC Malang Raya yg saya banggakan : Bpk. “Agus Wahyudiono”

HBD  yang saya Hormati WASEKJEN AABI, Gus Hall

Selamat Ulang Tahun.. “DULUR2KU  AABI SEMUANYA”…yang sangat berarti & telah mewarnai kehidupanku akhir2 ini…

Semoga kita semua termasuk orang yang tercerahkan

Semoga nikmat sehat selalu menaungi kita semua..

Rendah hati selalu ada dalam setiap pemikiran &  ucapan kita, semoga sifat khusnudzon selalu mendahului praduga kita…semoga..

SEMANGAT pantang menyerah selalu ada dalam derap perjuangan kita kedepan…

Aamiin.

BROTHERHOOD IN HARMONY. ..

AABI 100%

www.agus .or .id gus popo dilema
Team Support Agus Agus Bersaudara Indonesia Siap Membantu Anda, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami